Analisis SWOT dalam Bisnis
30 August 2022 oleh Cgs AdminPengertian Analisis SWOT
Menurut wikipedia.com, analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT.SWOT melibatkan penentuan tujuan spekulasi bisnis atau proyek yang spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Proses ini akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah bisnis bagus untuk dijalankan atau tidak, apa masalah yang akan merintangi perjalanannya di masa depan, dan bagaimana menghadapinya.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang memengaruhi keempat faktornya, kemudian dipetakan dalam gambar matriks SWOT:- kekuatan (strengths) yang mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada. Kekuatan disini merupakan hal-hal yang mendukung sebuah bisnis untuk berkembang, mendukung sebuah usaha untuk dijalankan, dan mendukung pebisnis untuk berinvestasi di bidang tersebut.
- kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada. Kelemahan disini merupakan hal-hal yang menghalangi sebuah bisnis untuk berkembang, dan harus disikapi sebagai tantangan dalam berbisnis Kelemahan ini perlu dipelajari sebagai ancang-ancang untuk menentukan strategi bisnis yang lebih baik.
- peluang (opportunities) yang mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada. Peluang sendiri merupakan hal-hal yang dapat dipelajari sebagai penguat sebuah bisnis, hal-hal yang dapat disikapi sebagai penyemangat seorang pebisnis, dan hal-hal yang bisa dipelajari sebagai saran dalam menjalankan sebuah bisnis.
- ancaman (threats) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Persamaan ancaman dan kelemahan adalah bahwa keduanya perlu disikapi dengan bijak dan harus dipikirkan matang-matang strategi pencegahannya.
Cara Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT sendiri dapat dilakukan dengan menganalisis tiap-tiap aspek yang membentuk akronimnya. Dengan melihat setiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang bisa terjadi dalam sebuah bisnis, kita memetakannya dan menentukan strategi terbaik untuk menjalankan bisnis kita. Semua ini perlu dilihat, diperhatikan, dan dibuatkan strateginya. Prosesnya bisa dimulai dengan memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu, lalu melihat apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan, dan bagaimana cara membentuk strategi baru untuk bisnis. Berikut ini cara menganalisis tiap-tiap aspek yang membentuk akronimnya:1. Strength (kekuatan)
Untuk menganalisis kekuatan yang ada pada sebuah bisnis, lihatlah kondisi sekitar. Lihat apa yang bisa membantu bisnis untuk berkembang. Kekuatan sendiri harusnya bisa mendukung berlangsungnya bisnis itu sendiri. Hal-hal yang dapat dipelajari sebagai kekuatan antara lain sebagai berikut:- Merk yang unik, dan tidak dimiliki orang lain. Merk yang unik memungkinkan konsumen untuk lebih mengenal dan mengingat bisnis kita. Menentukan merk yang unik dan menarik bukanlah hal yang mudah, apalagi banyak bisnis sudah berdiri dan sudah memiliki namanya masing-masing, sehingga memiliki merk yang unik bisa menjadi kekuatan kita dalam menjalani sebuah bisnis itu sendiri.
- Rekam jejak yang baik, dan belum pernah tersandung masalah. Dengan rekam jejak yang baik, kita bisa menjaga nama baik perusahaan kita dan bisa menciptakan citra positif pada usaha yang kita jalani. Hal ini mutlak diperlukan untuk memastikan konsumen tidak beralih ke produk dari pesaing bisnis kita.
- Strategi marketing yang tepat pada sasaran. Dengan strategi marketing yang tepat, kita bisa memastikan konsumen tertarik dengan produk yang kita tawarkan. Strategi marketing yang tepat juga memungkinkan kita untuk menyingkirkan pesaing kita secara halus dan perlahan. Strategi marketing disini bisa berupa desain brosur yang bagus, sales yang terampil menyampaikan pesan promosi, dan digital marketing yang efektif.
- Tenaga kerja yang terampil. Dengan tenaga kerja yang terampil, maka urusan produksi barang akan semakin mudah. Tenaga kerja yang terampil biasanya memberikan output produksi yang lebih banyak daripada tenaga kerja yang tidak terampil. Hal ini yang menyebabkan perusahaan sering memecat karyawan yang kinerjanya kurang, karena dianggap mengurangi output produksi perusahaan dan membawa beban tersendiri bagi perusahaan itu sendiri.
- Jaringan distribusi yang kuat. Jaringan distribusi disini bisa berupa agen-agen distribusi yang bekerjasama dengan kita, jasa expedisi yang bisa digunakan oleh perusahaan kita, dan lainnya. Jaringan distribusi yang kuat memastikan bahwa setiap barang bisa dikirimkan tepat waktu dan tidak mengalami hambatan dalam pengirimannya. Jaringan distribusi yang kuat juga bisa mempercepat pengiriman barang.
2. Weakness (kelemahan)
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa kelemahan adalah hal-hal yang menghalangi sebuah bisnis untuk berkembang, dan harus disikapi sebagai tantangan dalam berbisnis. Kelemahan-kelemahan ini perlu dicarikan solusinya dengan semaksimal mungkin sebelum menjalani sebuah bisnis, agar jika terjadi masalah-masalah di kemudian hari, kita sudah bisa menghadapinya tanpa perlu bingung lagi. Kelemahan yang perlu disikapi yaitu:- Modal yang tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh produk yang akan dibuat (untuk barang) atau disediakan (untuk jasa) memang membutuhkan biaya yang sangat besar, seperti harga mesin pabrik yang mahal, bahan baku yang berharga mahal, atau membutuhkan bahan baku berkualitas yang tidak bisa diganti dengan bahan baku berharga murah. Bisa juga karena biaya riset dan pelatihan kepada karyawan bagian produksi yang memamng mahal (utamanya untuk produk-produk baru, dimana perusahaan harus mengadakan pelatihan cara membuatnya kepada karyawan.) Hal ini perlu disikapi dengan bijak, seperti mencari alternatif penyedia bahan baku sejenis yang harganya lebih murah, atau mengadakan pelatihan dengan cara-cara yang tidak menghabiskan banyak dana dalam prosesnya.
- Proses pembuatan/penyediaan yang sulit. Kadang, ada beberapa produk barang yang sulit dibuat, atau jasa yang sulit untuk diberikan. Dalam proses produksi sendiri, ada banyak hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin produk yang dibuat memiliki kualitas yang baik, seperti K3LH di area produksi, quality assesment yang ketat, dan proses supervisi dan revisi yang membutuhkan langkah panjang. Untuk beberapa produk, proses QC atau Quality Check ini bisa menjadi sangat sulit dan memakan waktu lama. Hal ini bisa menjadi sebuah kelemahan tersendiri untuk perusahaan.
- Target pasar belum jelas. Ada beberapa jenis produk yang target pasarnya sendiri tidak terlalu diketahui oleh pengusaha. Tipe-tipe baru dari sebuah produk biasanya dibuat untuk mengincar target pasar yang sama sekali baru dan berbeda dari tipe/generasi sebelumnya. Beberapa produk ada yang sudah memiliki target pasarnya, namun masih “abu-abu” (tidak terlalu jelas bagaimana marketing dan pemetaan strategi nya.). Untuk mencegah hal ini, perusahaan bisa memulai riset pasar untuk menentukan apakah produk ini pas untuk ditawarkan di pasar tertentu atau tidak. Selain itu, riset pasar bisa dilakukan untuk memastikan kita bisa mendapatkan informasi terkait strategi marketing yang akan digunakan.
- Varian produk/jasa yang terbatas. Varian produk yang terbatas menyebabkan konsumen menjadi bosan dengan produk yang kita tawarkan. Konsumen akan merasa sedang menggunakan/membeli produk yang sama berulang kali. Untuk mencegah hal ini, kita harus bisa membaca apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara memenuhinya. Inovasi dan kreasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. Dengan inovasi dan kreasi, kita bisa memperluas varian produk, dan mungkin saja memunculkan produk baru yang akan menggantikan produk yang lama.
3. Opportunity (peluang)
Opportunity sendiri bisa dibaca sebagai faktor eksternal yang membuat bisnis kita memiliki potensi. Peluang-peluang bisnis ini perlu dipelajari untuk memastikan kita menjalankan bisnis yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. Untuk menganalisis peluang, kita perlu melihat keluar, melihat peluang dan kebutuhan pasar terlebih dahulu, lalu melihat apa yang dilakukan pesaing-pesaing kita. Kompetitor bisnis bisa dipelajari untuk menghasilkan data konkrit terkait dengan kondisi pasar dan strategi yang harus diambil. Berikut beberapa peluang bisnis yang bisa ditinjau dan dipertimbangkan:
- Perluasan jaringan konsumen melalui online. Dengan perkembangan internet yang semakin masif dan berkembangnya e-commerce, peluang untuk memperluas jaringan konsumen via daring pun menjadi semakin besar. Kita tidak perlu repot-repot melakukan pemasaran manual untuk menawarkan produk kita, cukup dengan berbekal koneksi internet dan juga smartphone (bisa juga dengan PC atau Laptop), kita sudah bisa memasarkan produk yang kita jual. Dengan melakukan hal tersebut, maka kita juga memperluas peluang berjualan secara daring ini, dan memungkinkan pembeli untuk membeli produk kita tanpa harus repot-repot keluar rumah.
- Tambahan karyawan. Karyawan yang semakin banyak memungkinkan kita untuk memperluas jangkauan produksi dan memperbanyak varian produk. Tambahan karyawan juga bisa menjadi sebuah peluang dalam bisnis yang kita jalani. Apalagi jika tambahan karyawan ini memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari karyawan yang sudah ada, maka mereka bisa meningkatkan produktivitas di perusahaan kita.
- Tambahan investasi. Investor baru yang datang atau investor lama yang menambah investasinya ke perusahaan kita juga bisa menjadi sebuah peluang bisnis yang bagus. Meningkatnya jumlah investor atau dana yang diinvestasikan menunjukkan bahwa investor semakin percaya dengan kita. Hal ini bisa dipelajari sebagai kesempatan untuk melakukan ekspansi produksi dan pembelian alat-alat produksi baru. Oleh karena itu, tambahan modal yang berasal dari investasi pihak lain harus dimanfaatkan dengan bijak dan digunakan dengan sebaik-baiknya sebagai pendorong kemajuan usaha yang kita jalani.
- Meluasnya varian produk/cakuan jasa. Meluasnya varian produk/cakupan jasa yang kita tawarkan juga bisa menjadi salah satu peluang usaha yang bisa diperhatikan. Dengan memperluas varian, kita bisa bersaing dengan kompetitor dan bisa menawarkan sesuatu yang unik dari produk yang kita tawarkan. Memperluas cakupan jasa juga bisa menjadi strategi yang bagus untuk memenangkan kompetisi bisnis yang semakin ketat. Sesuaikan ini semua dengan kebutuhan pasar dan selera konsumen, sehingga varian baru yang kita buat bisa diterima oleh pasar.
4. Threat (ancaman)
Ancaman sendiri bisa dilihat sebagai faktor eksternal yang mengganggu bisnis kita. Sebelum mengeksekusi strategi bisnis yang telah dibuat, ada baiknya kita melihat dan menyelesaikan ancaman-ancaman atau hal-hal yang mengganggu bisnis kita terlebih dahulu. Hal ini penting agar strategi yang dijalankan tidak mengalami masalah dan bisa berjalan dengan baik. Ancaman seringnya dibuat atau berasal dari kompetitor bisnis, walaupun ada yang berasal dari kondisi pasar dan ada pula yang berasal dari kebutuhan konsumen sendiri. Berikut adalah beberapa ancaman yang perlu dihindari:- Ada kemungkinan digugat karena merk dagang yang belum terdaftar. Merk dagang harusnya didaftarkan segera sebelum bisnis dimulai supaya tidak terjadi masalah dikemudian hari. Merk dagang yang belum terdaftar seringnya menjadi bahan rebutan saat digunakan oleh 2 perusahaan yang sejenis, dan bisa berujung pada gugatan di pengadilan perdata. Untuk mengatasi hal tersebut, penting untuk bisa menggunakan jasa notaris untuk mendaftarkan merk dagang yang akan digunakan untuk berbisnis, supaya kita memiliki kekuatan hukum saat akan menghadapi gugatan dari pihak perusahaan lain.
- Persaingan yang semakin ketat. Tidak bisa dipungkiri, seirig berjalannya waktu, perusahaan baru semakin banyak bermunculan. Hal ini memicu persaingan usaha yang sengit. Kita perlu memikirkan bagaimana cara menghadapi persaingan bisnis tersebut untuk memastikan bisnis kita tetap bertahan. Untuk mengatasi hal tersebut, tim CGS sudah memiliki artikel cara menghadapi persaingan bisnis yang bisa dibaca disini . Artikel tersebut sudah menjelaskan mengenai
- Harga bahan-bahan baku dan bahan penunjang yang sering mengalami kenaikan. Kenaikan harga bahan baku memang kadang bisa saja terjadi. Biasanya, kenaikan ini terjadi secara alami mengikuti kondisi pasar. Jika bahan baku yang digunakan seringkali mengalami kenaikan harga, Anda bisa mencoba berdiskusi dengan pemasok dan membuat kesepakatan tentang stabilitas harga bahan baku. Atau, Anda bisa mencoba mengganti bahan baku produksi yang Anda gunakan dengan bahan-bahan lain yang sama kualitasnya dan sama fungsinya.
- Adanya peniru produk palsu. Peniru bisa merusak citra dari produk yang Anda buat jika mereka membuat produk berkualitas rendah dengan memanfaatkan nama besar merk dagang Anda. Peniru ini memang agak sulit untuk diidentifikasi, karena mereka biasanya membuat produk yang mirip dengan produk yang Anda buat. Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa membuat keunikan dari produk yang Anda produksi, atau dengan mengubah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.